Selasa, 14 Juli 2009

a
Jihad Lewat Lukisan untuk Palestina

Pelukis asal Garut, Iwan Ridwan (40) menggelar lelang lukisan di Gedung KNPI Kab. Garut, Jln. Jend. Ahmad Yani, Selasa (13/1). Dana yang terkumpul akan disalurkan untuk bantuan kemanusiaan korban perang Palestina akibat Agresi militer Israel di Jalur Gaza Palestina yang sudah berlangsung lebih dari dua pekan.

Menurut Iwan, dirinya menilai perlu menggelar lelang lukisan sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan untuk korban perang di Palestina. “Ketika saudara muslim sedang mendapat musibah, saya selaku seniman juga merasakan kepedihannya. Karena kemampuan untuk berangkat ke sana tidak punya, apalagi menyumbangkan harta yang saya tidak punya. Lewat lukisan ini, saya berjihad untuk membantu perlawanan Palestina,” ujarnya.

Iwan sedang melukis pendiri dan pemimpin gerakan perlawanan Islam di Palestina Hamas, Syekh Ahmed Yassin. Yassin mendirikan Hamas pada tahun 1987. Dia pernah meringkuk dalam sel Israel beberapa tahun sebelum dibebaskan tahun 1994. Pada September 2002, Yassin lolos dari serangan misil Israel di sebuah bangunan di Gaza meski salah satu tangannya terluka.

Pada tahun 2004, Palestina berduka karena Yassin meregang nyawa akibat serangan rudal yang dilontarkan Israel. Lukisan Yassin sebesar 80x100 cm yang sedang digarapkan dibanderol mulai harga Rp 10 juta. Selain itu, Iwan yang memegang rekor Muri tahun 2005 sebagai Pelukis dengan Lukisan Terkecil juga berniat melelang enam lukisan lainnya. Yaitu, lukisan wajah Bupati Banyumas, tokoh keperawatan dunia Florence Nightingale, dan tokoh kemanusiaan Henry Dunan.

Tak ketinggalan, tiga lukisan kecil bergambar wajah ulama terkenal Abdulah Gymnastiar (Aa Gym) ukuran 20x25 mm, wajah Bung Karno ukuran 14x16 mm, dan wajah Soeharto ukuran 8x12 mm. Untuk tiga lukisan tersebut, Iwan baru akan melepasnya dengan nilai awal Rp 15 juta. Seluruh lukisan dibuat dengan cat acrylic dengan media kanvas. Namun, lukisan peraih rekor Muri bergambar tokoh lawak Indonesia Gogon berukuran 3x5mm belum dapat direlakan Iwan.

“Untuk tiga lukisan yang kecil, memang sangat berat untuk saya lepas. Melalui perenungan, saya relakan demi kemanusiaan. Tapi, untuk lukisan peraih rekor Muri belum dapat saya lepas karena nilai sejarahnya begitu tinggi dan belum tentu saya bisa melakukannya lagi,” ungkap Iwan.

Prediksi dana yang dapat digalang dari lelang lukisan tersebut, lanjut Iwan, bernilai sekira Rp 60 juta. Lukisan akan diperlihatkan di Garut sampai dua hari ke depan, dan menyusul akan diikutsertakan dalam kegiatan kemanusiaan di Jakarta. Dana yang terkumpul akan disalurkan ke Jalur Gaza melalui rekening PMI Pusat. “Dengan iklas, saya melepas lukisan berharga Mudah-mudahan, terdapat sejumlah kolektor yang berniat membeli lukisan dan menyumbang dana kemanusiaan untuk Palestina,” ujarnya menandaskan.

PMI Garut Himpun Bantuan untuk Palestina

PMI Kab. Garut membuka posko bantuan dana kemanusiaan untuk membantu korban agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina mulai Minggu (4/1). Bantuan dana dapat disalurkan melalui rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) No. Rek . 0390-01-000030-30-3 di Kantor Cabang Pancoran atas nama Palang Merah Indonesia (PMI).

“Nantinya, bantuan dana kemanusiaan itu akan disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai korban perang di Palestina. Hal ini dilakukan berdasarkan instruksi dari PMI pusat untuk menggalang dana kemanusiaan sebanyak-banyaknya,” kata Tenaga Suka Rela (TSR) PMI Garut, Iwan Muri, didampingi Kabag. Informatika Setda Kab. Garut Dik Dik Hendrajaya, Minggu (4/1). Selain untuk korban perang di Jalur Gaza, bantuan kemanusiaan juga akan disalurkan kepada masyarakat di daerah bencana.

Garut Bersama Seniman Lukisnya

Gafest-1 menyisakan kekaguman tersendiri untuk masyarakat Garut, terutama penggemar seni lukis yang menunjukan bahwa Garut ternyata memang gudangnya seniman, terbukti dengan pameran lukisan di Bale Paminton yang diikuti pelukis lokal tapi dengan prestasi Nasional.

Pada kesempatan itu penikmat seni di Garut dimanjakan dengan hadirnya beragam lukisan yang dipajang dengan berbagai aliran mulai dari naturalis sampai ekspresionis, tidak hanya dari pelukis senior seperti Iwan “Muri” Ridwan yang sudah tidak asing lagi di dunia seni lukis, karena Iwan adalah peraih rekor MURI untuk kategori lukisan terkecil tahun 2005 yang karyanya ini hanya dapat dilihat dengan luv, moment itu juga diikuti pelukis pendatang baru dari tingkat anak-anak.

Sekarang ini sanggar lukis di Garut sudah mulai bermunculan, diantaranya Sanggar Aster di Jln. Nusa Indah yang dikelola oleh Iwan Muri. Selain Sanggar Aster ada juga Sanggar Bosas di Kp. Bojong Salam yang dikelola oleh Apih Syam, Sanggar Gama di Kp. Bentar Jl. Guntur pengelola Uwa Gama yang berprestasi di tingkat nasional, Sanggar Lawang Jagat Jln. Rancabango No.33 Tarogong Kaler dengan pembimbing Dado Bima, Sanggar Oasis di Perum. Bumi Abdi Negara I Karangpawitan dikelola Rahmat, Sanggar Permata di Kp. Lio yang dikelola oleh Asep Sudrajat.

Dengan banyaknya sanggar lukis, mengilhami masyarakat yang awalnya hanya pemerhati seni untuk menekuni seni lukis, seperti yang diungkapkan beberapa pengunjung yang mengutarakan semangatnya untuk mulai meluangkan waktu dengan idenya pada kanvas. Bagi masyarakat yang berminat untuk bergabung pada salah satu sanggar lukis di Garut, dapat menghubungi Partie salah seorang pelukis perempuan Garut di nomor telephone 081802050089.

Jumat, 05 Juni 2009

PAMERAN TUNGGAL IWAN MURI

GAROET TEMPO DOELOE


Kepada para pencinta seni lukis yang berminat menghadiri acara pameran tunggal saya pada tanggal 23-25 juni bertempat di hotel bintang REDANNTE jl raya samarang hampor garut.

ini adalah sejarah pertama pameran lukisan di garut yang bertemakan tentang sejarah "GAROET TEMPO DOELOE"

Rabu, 11 Juni 2008

sang pelukis dari garut

ini blog pertama saya yang akan memuat berbagai karya-karya mengenai lukisan!